Sukses yang belum teraih memang menyakitkan. Apalagi kalau
sudah melihat teman yang lebih dulu sukses. Padahal umurnya sama. Sukses itu
juga menyakitkan jika belum teraih, saat umur sudah 25 tahun, tapi belum jadi
apa-apa. Ada desakan orang-orang yang disayangi agar segera mencapai sukses. Padahal
sudah beragam cara dilakukan, tapi memang belum saatnya sukses saja. Kadang
orang-orang tersayang pun tidak mengerti akan hal ini. Seakan-akan mereka
membandingkan diri kita dengannya. Tentu lain tentunya sukses itu dicapai usia
berapa saja. Tidak ada patokan pasti. Bisa 25 tahun, bisa 35 tahun. Intinya
tentu, jangan sampai galau.
Kegalauan itu bukti kita tidak tenang dan rileks menghadapi
berbagai cercaan, hinaan, dan omongan orang lain atas hidup yang kita jalani.
Seperti halnya meraih sukses. Ingat, tidak semua orang yang mahir di bidang
komputer, programmer, bisa menjadi the
next bill gates atau malah membuat the
next facebook. Tentu ada yang bisa kita ciptakan untuk meraih sukses. Tapi
jalani saja prosesnya dengan sabar. Kita butuh keahlian yang lebih baik dengan
cara menghabiskan lebih banyak waktu. Beberapa buku psikologi populer
mengatakan bahwa kita butuh 10.000 jam kerja keras, latihan, doa, dan berbagai
upaya untuk mencapai sukses. Artinya kita butuh setidaknya 10 tahun dengan
melakukan hal yang ingin kita jadikan sukses disana itu 4 jam setiap harinya.
Rutin terus menerus, dengan penuh antusias.
Hal itu tercipta dengan wawancara di berbagai buku mengenai
Bill Gates dan Steve Jobs, yang nyatanya telah melakukan 10 tahun di masa-masa
remajanya untuk belajar dan bekerja keras dibandingkan remaja lain yang usianya
sama di waktu itu. Jadi bagimu anak muda, galau karena sukses yang belum teraih
tetaplah bersemangat ya. Habiskan waktu sebanyak mungkin untuk bisa mencapai
suksesmu.